Nah,
kali ini saya akan kembali meneruskan topik minggu sebelumnya yaitu mengenai
Cyber Law.

Cyberlaw adalah hukum yang
digunakan di dunia cyber (dunia maya) yang umumnya diasosiasikan dengan
internet.Cyberlaw merupakan aspek hukum yang ruang lingkupnya meliputi setiap
aspek yang berhubungan dengan orang perorangan atau subyek hukum yang
menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet yang dimulai pada saat mulai
online dan memasuki dunia cyber atau maya.
Cyberlaw
sendiri merupakan istilah yang berasal dari Cyberspace Law. Cyberlaw akan
memainkan peranannya dalam dunia masa depan, karena nyaris tidak ada lagi segi
kehidupan yang tidak tersentuh oleh keajaiban teknologi dewasa ini dimana kita
perlu sebuah perangkat aturan main didalamnya (virtual world).
1.
Cyberlaw tidak akan berhasil jika aspek yurisdiksi hukum diabaikan.
Karena
pemetaan yang mengatur cyberspace menyangkut juga hubungan antar kawasan, antar
wilayah, dan antar negara, sehingga penetapan yuridiksi yang jelas mutlak
diperlukan.
Ada tiga
yurisdiksi yang dapat diterapkan dalam dunia cyber. Pertama, yurisdiksi
legislatif di bidang pengaturan, kedua, yurisdiksi judicial, yakni kewenangan
negara untuk mengadili atau menerapkan kewenangan hukumnya, ketiga, yurisdiksi
eksekutif untuk melaksanakan aturan yang dibuatnya.
2.
Cyberlaw bukan saja keharusan, melainkan sudah merupakan kebutuhan untuk
menghadapi kenyataan yang ada sekarang ini, yaitu dengan banyaknya berlangsung
kegiatan cybercrime.
Untuk
membangun pijakan hukum yang kuat dalam mengatur masalahmasalah hukum di ruang
cyber diperlukan komitmen kuat dari pemerintah dan DPR. Namun yang lebih penting
adalah bahwa aturan yang dibuat nantinya merupakan produk hukum yang adaptable
terhadap berbagai perubahan khususnya di bidang teknologi informasi.
Kunci
dari keberhasilan pengaturan cyberlaw adalah riset yang komprehensif yang mampu
melihat masalah cyberspace dari aspek konvergensi hukum dan teknologi. Selain
itu, hal penting lainnya adalah peningkatan kemampuan SDM di bidang Teknologi
Informasi. Karena Cyberlaw mustahil bisa terlaksana dengan baik tanpa didukung
oleh Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan ahli di bidangnya. Oleh sebab
itu, dengan adanya cyberlaw diharapkan dapat menaungi segala kegiatan dunia
maya dan member kepastian hukum kepada para pelakunya.
Sebagai
contoh pemerintah Cina baru saja memberlakukan kebijakan baru yang mengharuskan
pengguna internet untuk memakai nama asli di dunia maya. Kebijakan ini
dilakukan bertujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap data pribadi di
dunia online. Dikutip dari Bloomberg, Cina memang memberlakukan kebijakan yang
ketat terhadap para pengguna internet.
Sebagai
tambahan, kebijakan ini juga berlaku pada layanan berbasis telepon. Dan, tentu
saja pemerintah juga berhak melakukan akses menuju ke data-data pribadi para
pengguna layanan telepon dan internet tersebut. Tak lupa, pemerintah juga
menyediakan sanksi bagi pihak-pihak yang terbukti melanggar kebijakan ini. Di
negeri Tirai Bambu ini, pemerintah telah memblokir berbagai akses ke
situs-situs seperti pornografi, situs judi ataupun situs yang berisikan konten
yang mengecam kebijakan pemerintah, dalam hal ini adalah partai komunis.
Kemajuan
tak seharusnya terjadi secara langsung. Namun melalui proses yang lambat laun
seperti yang dilakukan Cina tingkat kriminalitas (Cyber Crime) dapat
diminimalisir. Mari kita dukung perubahan untuk negara tercinta Indonesia
dengan menjadi pribadi yang lebih maju di tahun 2013. Jangan mau kalah dengan
negara orang lain. Selamat tahun baru !
0 komentar:
Posting Komentar